hatiku seolah tak mau berpaling dari sebuah dilema besar... kekaguman yg kian membumbung tinggi akan keindahan seorang gadis membuat semangat dan motivasi hidupku.. namun akaku memberontak karena jurang dalam terlihat jelas memisahkan aku darinya... hingga tercipta sebuah kata yg entah itu harapan atau sebuah ungkapan menyerah dari diriku... " bila penaku tak sanngup mengukir senyum di bibirmu, ke relakan pena yang lain untuk melakukannya" ,,saat itu hanya satu hal yang terbesit di hatiku bahwa mencintai adalah bahagia saat melihat dia tersenyum.. bagaimanapun caranya,, bahkan dengan mengorbankakan perasaanku sendiri.. dan saat smua itu terjadi..haruskah penyesalan menodai ihklasku???????????
aku hanya percaya.. Tuhan maha mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku....