krista zone

krista colektion

Tuesday 10 June 2014

...ada doa dalam kata yang terucap...

aku hanya seorang yang tenggelam dalam kesunyian pekat saat badan ini mulai ke rebahkan pada sebuah kasur usang dan bantal kapuk yang samar - samar mulai tercium bau apek darinya,,namun kesetiaannya menjadi teman dalam sunyiku tak dapat ku pungkiri.. sesekali ku hela nafas panjang dan kucoba tuk pejamkan mata tapi hati dan pikirannku masih enggan tuk menyatu dengan raga yg letih ini..
hatiku seolah tak mau berpaling dari sebuah dilema besar... kekaguman yg kian membumbung tinggi akan keindahan seorang gadis membuat semangat dan motivasi hidupku.. namun akaku memberontak karena jurang dalam terlihat jelas memisahkan aku darinya... hingga tercipta sebuah kata yg entah itu harapan atau sebuah ungkapan menyerah dari diriku... " bila penaku tak sanngup mengukir senyum di bibirmu, ke relakan pena yang lain untuk melakukannya" ,,saat itu hanya satu hal yang terbesit di hatiku bahwa mencintai adalah bahagia saat melihat dia tersenyum.. bagaimanapun caranya,, bahkan dengan mengorbankakan perasaanku sendiri.. dan saat smua itu terjadi..haruskah penyesalan menodai ihklasku???????????
aku hanya percaya.. Tuhan maha mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku....


Sepenggal kisah yang tak pantas di abadikan

kisah ini berawal dari selembar kertas yang bertuliskan biodatanya...
saat itu hari selasa pagi diperpustakaan sekolah sma di kota ku..
aku menerima secarik kertas dari adek kelasku yg bernama ririn..
kertas itu bertuliskan biodata seorang gadis yg kisahnya akan ku urai sampai akhir cerita.
suatu hari ketika class meeting pasca MID semester aku pergi ke perpustakaan kabupaten lombok tengah,,
sembari menghayal sambil sedikit mengharap.. seandainya cewek yang ada di biodata itu ada di perpus sekarang,,, apapun yang terjadi aku harus kenalan secara langsung denganya..
idik gamakkk... pucuk di cinta ulampun tiba,,
belum sempat aku masuk ke perpus,, secercah senyum manisnya sudah cukup menarik perhatianku dari balik jendela perpus..
akhirnya setelah bersabar menunggu sampai dia keluar dari perpus,, aku pun menghampirinya dan mulai menyapa
" hai...." sapaku
" ya, kak, " balasnya
" maaf sebelumnya.. dari kemaren2 tiap papasan qta cuman senyum ajah.. boleh tau namanya siapa?"...
" oh iya kana, aku *** dan ini temen aku lisa " jawabnya lagi...
kemudian kami pulang dengan mengambil jalur sesuai tujuan masing2
sepanjang perjalanan pulang langkahku serasa melayang, kaki ini seperti tak berpijak di bumi karena ada aura yg memberi harapan baru dalam hidup...
beberapa waktu kemudian kami kembali bertemudi sekolah..
dan bercengkrema .....
hari demi hari yang berlalu membuat hati ini kian terpaut pada pesona tutur kata nan sopan dan semua yang ada padanya... tak cukup seribu kata tuk ungkapkan  kekaguman itu untukny