Perlahan tapi pasti pembangunan mulai tumbuh sedikit demi sedikit di kota ini. Praya, nama ini kerap kali di sebut sebagai destinasi penting karena setiap orang pada hari sabtu karena sebuah kota kecil mencakup semua tempat vital seperti pasar, pusat perbelanjaan ( pertokoan) dan sekaligus terminal terletak berdekatan saat itu. Meski bukan kota kelahiranku tapi aku besar dan tumbuh disini. Dan kalian pasti juga punya kenangan yang sama kan?
tentang kebiasaan unik dan bahasa yang khas dari tempat ini.
Kalo masyarakat lombok mengenal bahasa praya dengan ciri khas " aing, uing, kaing " sedang anak anak praya sendiri punya ciri khas bahasa yang sedikit ada campuran dengan bahasa indonesia namun dengan aksen atau logat khusus. Misalnya " kelamamu nok, lelah kita ngantih." atau " kamu lasingan.... " dan masih banyak lagi yang lain.
Bicara soal pertumbuhan ekonomi dan kuliner di praya. Ada temen yang merekomendasikan tempat belanja seru di praya.
Seperti lapangan muhajirin yang sekarang sudah di sulap menjadi alun alun tastura oleh pak bupati menjadi salah satu tempat tongkrongan seru favorit anak muda. Di sana kita juga bisa kulineran. Dari kuliner lokal khas lombok seperti pelecing, ayam taliwang dan yang lainnya sampe kuliner pendatang seperti pempek pelembang, kebab turki, bakso bakar dan cilok juga ada loh. Ada yang membawa cita rasa asli ada juga yang menyesuaikan dengan selera masyarakat lokal. Pokoknya praya gak kalah seru sama tempat lain. Serius.
No comments:
Post a Comment